Badung, 20 Mei 2024 – Keindahan tebing kapur di kawasan Pecatu, Badung, Bali, yang selama ini menjadi daya tarik wisata, kini tercoreng dengan aktivitas pengerukan besar-besaran. Kegiatan ini dilakukan untuk meratakan tebing tersebut demi pembangunan hotel, memicu kecaman keras dari berbagai pihak terkait potensi kerusakan lingkungan dan dampak negatifnya terhadap pariwisata.
Pengerukan tebing yang dilakukan ini telah berlangsung selama beberapa pekan, dan rencananya akan membangun hotel di atas lahan seluas 11.100 meter persegi. Aktivitas ini menuai kecaman publik di media sosial, dengan banyak yang mempertanyakan legalitas dan dampak lingkungan dari proyek tersebut.
Menimbang Pembangunan dan Kelestarian
Di satu sisi, pembangunan hotel dan infrastruktur penunjang pariwisata memang dibutuhkan untuk mendongkrak ekonomi lokal. Di sisi lain, kelestarian alam dan budaya Bali juga harus dijaga agar tidak tergerus oleh ambisi pembangunan yang tidak terkendali.
Pengerukan tebing dikhawatirkan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan, seperti longsor, erosi pantai, dan hilangnya habitat flora dan fauna. Selain itu, pembangunan hotel di atas tebing yang diratakan juga dikhawatirkan dapat mengganggu pemandangan alam dan estetika kawasan tersebut.
Langkah Penyetopan dan Koordinasi
Menanggapi maraknya kritik, Satpol PP Badung dan Satpol PP Provinsi Bali bergerak cepat dengan melakukan penyetopan sementara terhadap aktivitas pengerukan. Penghentian ini dilakukan pada Sabtu (18/5/2024) untuk mengklarifikasi legalitas perizinan proyek dan memastikan kesesuaiannya dengan regulasi yang berlaku.
“Kami hentikan sementara sekaligus sambil nanti (pemilik proyek) dipanggil untuk klarifikasi perizinannya,” ujar Kepala Satpol PP Badung, I Gusti Agung Ketut Suryanegara.
Baca juga: Sejarah Hari Raya Galungan dan Kuningan di Bali
Mencari Solusi Terbaik
Penyetopan sementara aktivitas pengerukan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan bijak. Diperlukan koordinasi yang kuat antara semua pihak terkait, termasuk pemerintah, investor, masyarakat lokal, dan aktivis lingkungan, untuk mencari solusi terbaik yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Pembangunan pariwisata di Bali harus sejalan dengan pelestarian alam dan budaya. Keindahan alam dan kearifan lokal Bali merupakan aset berharga yang harus dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.
Pentingnya Menjaga Keseimbangan
Kasus pengerukan tebing Pecatu ini menjadi pengingat bahwa pembangunan di Bali harus dilakukan dengan penuh pertimbangan dan kehati-hatian. Keseimbangan antara pengembangan ekonomi dan pelestarian alam harus selalu dijaga.
Hanya dengan kerjasama dan komitmen dari semua pihak, Bali dapat terus menjadi tujuan wisata yang indah dan berkelanjutan.