May 17, 2025

Search
Close this search box.
pantai kura kura

Perubahan Nama Pantai Serangan Jadi Pantai Kura-Kura Bali Menjadi Polemik

Perubahan nama Pantai Serangan menjadi Pantai Kura-Kura Bali memicu polemik di tengah masyarakat Bali. Keputusan ini dikritik oleh berbagai pihak, termasuk anggota DPR RI, I Nyoman Parta. Menurutnya, perubahan tersebut kurang menghargai sejarah dan kearifan lokal yang melekat pada nama asli pantai tersebut.

Tak hanya Nyoman Parta, tokoh masyarakat seperti Niluh Djelantik juga menyuarakan keberatan. Ia menganggap langkah ini berpotensi mengikis identitas budaya yang telah lama menjadi bagian dari sejarah Pulau Bali. Kritikan mereka mendapatkan dukungan luas dari masyarakat, terutama di media sosial.

Asal Mula Perubahan Nama

Perubahan nama ini pertama kali diketahui melalui Google Maps, di mana nama Pantai Serangan telah diganti menjadi Pantai Kura-Kura Bali. Hal ini memancing reaksi cepat dari warganet. Banyak yang mempertanyakan alasan di balik keputusan tersebut.

Polemik semakin panas ketika diketahui bahwa perubahan nama tersebut berkaitan dengan pengelolaan kawasan oleh pihak Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali. Lokasi ini memang sedang dikembangkan menjadi destinasi pariwisata internasional. Namun, langkah tersebut dianggap mengabaikan aspek kultural dan emosional masyarakat setempat terhadap Pantai Serangan.

Pengelola KEK Kura-Kura Bali hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi mengenai tujuan dari perubahan nama tersebut. Ketidakjelasan ini justru memperkeruh suasana, karena masyarakat merasa tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.

Baca juga: Orang Bali Mengubur Mimpi Punya Tanah di Bali

Banyak Muncul Reaksi Publik

Media sosial menjadi arena utama bagi masyarakat untuk menyuarakan protes mereka. Banyak warganet yang berpendapat bahwa perubahan nama ini merusak nilai sejarah dan budaya Bali. Beberapa di antaranya bahkan menyerukan petisi agar nama Pantai Serangan dikembalikan seperti semula.

Selain kritik dari masyarakat, perubahan ini juga menarik perhatian berbagai tokoh adat dan budayawan Bali. Mereka menilai, nama Serangan bukan sekadar nama, melainkan simbol dari perjalanan panjang budaya dan sejarah di kawasan tersebut. Mengganti nama tanpa konsultasi dinilai sebagai langkah yang kurang bijaksana.
Perubahan nama Pantai Serangan mengingatkan kita akan pentingnya melibatkan masyarakat dalam setiap keputusan yang berdampak pada identitas lokal. Diharapkan, pihak terkait dapat mengevaluasi kembali langkah ini demi menjaga kelestarian budaya dan sejarah Bali yang kaya.

Berita Terbaru
Bali Today
Berita Lainnya