May 16, 2025

Search
Close this search box.
gas LPG 3 KG

Gas LPG Melon 3 KG Susah Dicari di Pengecer Bali

Bali, Februari 2025 – Sejak awal bulan Februari 2025, warga Bali mengeluhkan sulitnya mendapatkan Gas LPG Melon 3 Kg di pengecer-pengecer di berbagai daerah. Kelangkaan gas yang biasa digunakan oleh rumah tangga ini semakin terasa. Terutama di wilayah-wilayah yang bergantung pada pasokan langsung dari pengecer lokal.

Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah pengecer di Kota Denpasar dan beberapa kabupaten di Bali mengaku kesulitan mendapatkan pasokan Gas LPG 3 Kg. Di beberapa toko, gas melon ini bahkan langka sama sekali, sementara di tempat lain, harga jualnya melonjak tajam.

Kondisi serupa juga dirasakan oleh para pelaku usaha kecil di Bali, seperti warung makan dan pedagang kaki lima, yang sangat bergantung pada pasokan gas LPG 3 Kg. Mereka khawatir kelangkaan ini akan berdampak pada biaya operasional yang semakin tinggi dan akhirnya mempengaruhi harga jual produk mereka.

Menanggapi kelangkaan ini, Senator Bali, I Gusti Ngurah Wedakarna, turut angkat bicara. Wedakarna mengatakan bahwa masalah kelangkaan Gas LPG Melon 3 Kg di Bali perlu segera diselesaikan oleh pemerintah, terutama dalam hal distribusi yang dinilai tidak merata. “Masalah ini sangat meresahkan warga. Pemerintah harus segera menindaklanjuti dan memastikan pasokan LPG 3 Kg terdistribusi dengan baik ke seluruh pengecer di Bali,” ujar Wedakarna dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/2).

Pemerintah Pusat Intervensi

Kelangkaan gas melon ini juga mendapat perhatian dari pemerintah pusat. Prabowo Subianto, melalui instruksi kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Beliau meminta agar pasokan Gas LPG 3 Kg segera dikendalikan dan didistribusikan dengan lebih baik ke pengecer-pengecer tradisional.

Presiden juga menyarankan agar pemerintah daerah, memperhatikan masalah ini dengan serius agar tidak mempengaruhi kehidupan masyarakat kecil.

Baca juga: Perubahan Nama Pantai Serangan Jadi Pantai Kura-Kura Bali Menjadi Polemik

Keterbatasan Stok dan Permintaan Tinggi

Kelangkaan Gas LPG 3 Kg di sejumlah pengecer di Bali yang terjadi sejak awal Februari 2025 kini mulai mendapatkan penjelasan. Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta, Hari Nugroho, mengungkapkan bahwa masalah ini disebabkan oleh pengurangan kuota LPG 3 Kg bersubsidi yang diterapkan pemerintah pada tahun 2025.

Menurut Hari Nugroho, kebijakan pengurangan kuota subsidi ini tidak hanya berdampak di DKI Jakarta. Kebijakan ini juga dirasakan di sejumlah daerah lainnya, termasuk Bali. Pengurangan kuota subsidi LPG 3 Kg yang berlaku mulai tahun ini bertujuan untuk lebih tepat sasaran. Selain itu juga mengurangi ketergantungan pada gas bersubsidi, dan memberikan alokasi yang lebih efisien. Namun, kebijakan ini justru menimbulkan efek samping berupa kelangkaan gas melon di pasaran, terutama di pengecer-pengecer kecil yang sebelumnya sangat mengandalkan pasokan gas bersubsidi.

Penyelesaian Melalui Penyediaan Stok dan Peningkatan Distribusi

Untuk mengatasi kelangkaan ini, beberapa pihak berharap pemerintah dapat mempercepat pengiriman pasokan dari distributor ke pengecer-pengecer di Bali. Selain itu, solusi jangka panjang yang dapat mengurangi ketergantungan pada stok gas yang terbatas. Misalnya, peningkatan sistem distribusi yang lebih efisien dan transparan perlu dipertimbangkan.

Warga Bali berharap agar kelangkaan ini tidak berlarut-larut. Gas LPG 3 Kg merupakan kebutuhan pokok yang sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. Pemerintah diharapkan dapat segera mengambil langkah konkret untuk masalah ini. Diharapkan pasokan gas tersebut kembali normal dan dapat dijangkau dengan harga yang wajar.

Berita Terbaru
Bali Today
Berita Lainnya