May 14, 2025

Search
Close this search box.
pabrik narkoba bali

Lagi, WNA bikin pabrik Narkoba di Bali

Terbongkarnya kembali kasus pabrik narkoba di Bali bagaikan tamparan keras bagi upaya pemberantasan narkotika di Pulau Dewata. Kali ini, tiga warga negara Filipina diringkus atas operasi terlarang mereka di Gianyar, Bali.

Fakta Mengejutkan Pabrik Narkoba di Bali

Penggerebekan yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) ini mengungkap sebuah fakta mengejutkan: sebuah vila di Gianyar telah disulap menjadi laboratorium narkoba yang memproduksi Dimethyltryptamine (DMT). DMT merupakan jenis obat baru yang tergolong sangat berbahaya dan dapat menyebabkan halusinasi parah, bahkan dalam dosis kecil.

Menurut Deputi Pemberantasan BNN, Irjen I Wayan Sugiri, pengungkapan kasus ini berawal dari informasi masyarakat yang mencurigai aktivitas mencurigakan di vila tersebut. Setelah dilakukan penyelidikan, tim BNN akhirnya menemukan laboratorium narkoba tersembunyi yang dioperasikan oleh tiga orang WNA Filipina, yaitu DAS (28), PMS (ibu DAS), dan DOS (adik DAS).

“Pabrik ini memproduksi narkoba jenis baru yang pertama kali ditemukan di Indonesia, yaitu Dimethyltryptamine (DMT),” ungkap I Wayan Sugiri.

Penemuan pabrik narkoba ini tentu saja menjadi keprihatinan banyak pihak. Penjabat Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, menyatakan prihatin dan meminta agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan.

“Kami prihatin dengan adanya pabrik narkoba ini. Ini menunjukkan bahwa peredaran narkoba di Bali masih marak,” kata Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati.

Perlu Memerangi Narkoba

Kasus ini menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa peredaran narkoba di Bali masih menjadi ancaman serius. BNN dan aparat terkait harus meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah pencegahan yang lebih tegas. Masyarakat pun diimbau untuk proaktif dalam memerangi narkoba dengan melaporkan aktivitas mencurigakan kepada pihak berwenang.

Lebih mengkhawatirkan lagi, modus operandi pabrik narkoba ini terbilang licik. Para pelaku memilih vila sebagai lokasi operasi untuk mengelabui petugas. Hal ini menunjukkan bahwa jaringan narkoba semakin terorganisir dan berani mengambil risiko tinggi.

Penemuan pabrik DMT ini juga membuka kotak pandora baru dalam peredaran narkoba di Indonesia. DMT merupakan obat yang tergolong baru dan belum banyak diketahui oleh masyarakat. Hal ini dikhawatirkan akan semakin mempermudah peredarannya, terutama di kalangan anak muda yang belum mengenal bahaya mematikan dari narkoba jenis ini.

Oleh karena itu, diperlukan upaya edukasi dan sosialisasi yang lebih gencar kepada masyarakat, khususnya generasi muda, tentang bahaya narkoba, termasuk jenis-jenis baru seperti DMT. Peningkatan kerjasama antar instansi terkait, baik BNN, Polri, Bea Cukai, dan Pemda, juga sangat diperlukan untuk memutus mata rantai peredaran narkoba di Bali.

Mari kita bersama-sama jaga Bali dari bahaya narkoba. Laporkan aktivitas mencurigakan kepada pihak berwenang. Ingat, narkoba bukan hanya merusak diri sendiri, tetapi juga masa depan bangsa.

Sumber: Detik Bali

Berita Terbaru
Bali Today
Berita Lainnya