Alumni sekolah SMA (Sekolah Menengah Atas) siap-siap bernostalgia kepada adik tingkat karena jurusan yang diambil. Pasalnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan hapus jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di tingkat SMA. Kebijakan ini akan mulai berlaku pada tahun ajaran 2024/2025.
Penjelasan Terkait “Hapus Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa” di SMA
Dilansir dari Nasional Tempo penghapusan ini dijelaskan oleh Kepala Badan Standar Nasional Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek. Anindito Aditomo menjelaskan bahwa penghapusan jurusan ini merupakan bagian dari penerapan Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini sendiri telah mulai diterapkan secara bertahap sejak tahun 2021.
Pada tahun 2022, hanya 50 persen sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka. Namun kini, Kurikulum Merdeka telah diterapkan di sekitar 90-95 persen satuan pendidikan di tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK.
“Peniadaan jurusan dilakukan karena sekolah-sekolah sudah menggunakan Kurikulum Merdeka,” ujar Anindito kepada Tempo, Rabu 17 Juli 2024.
Tujuan Penghapusan Jurusan sebagai langkah Perbaikan
Menurut Anindito, dalam Kurikulum Merdeka, siswa kelas 11 dan 12 SMA dapat memilih mata pelajaran sesuai dengan minat, bakat, kemampuan, dan aspirasi studi atau karir mereka. Misalnya, siswa yang bercita-cita masuk ke program studi teknik dapat fokus pada mata pelajaran matematika tingkat lanjut dan fisika, tanpa harus mengambil biologi. Sebaliknya, siswa yang ingin menjadi dokter dapat memilih mata pelajaran biologi dan kimia, tanpa perlu mengambil matematika tingkat lanjut.
Anindito menekankan bahwa penghapusan jurusan ini memungkinkan siswa untuk lebih fokus dan mendalami bidang yang sesuai dengan minat dan rencana karir mereka. Sebelumnya, banyak siswa memilih jurusan IPA bukan karena minat atau bakat, tetapi karena jurusan tersebut dianggap memiliki lebih banyak keuntungan dalam pemilihan program studi di perguruan tinggi.
“Dengan menghapus penjurusan di SMA, Kurikulum Merdeka mendorong siswa untuk mengeksplorasi dan merefleksikan minat, bakat, dan aspirasi karir mereka, serta memberikan kesempatan untuk memilih mata pelajaran yang sesuai dengan rencana tersebut secara lebih fleksibel,” jelas Anindito.
Penghapusan Jurusan juga Menghilangkan Diskriminasi Ketika Masuk Perguruan Tinggi
Selain itu, penghapusan jurusan ini juga menghilangkan diskriminasi terhadap siswa non-IPA dalam seleksi masuk perguruan tinggi. Anindito menyatakan bahwa dengan Kurikulum Merdeka, semua lulusan SMA dan SMK dapat melamar ke semua program studi. Proses tersebut baik melalui jalur tes, tanpa dibatasi oleh jurusan yang diambil saat SMA/SMK.
Dengan demikian, perubahan ini diharapkan dapat memberikan kesempatan yang lebih adil dan fleksibel bagi semua siswa. Tentu akan berdampak positif dalam mengejar pendidikan tinggi dan karir mereka di masa depan.
Sumber: Nasional Tempo