Sebuah helikopter wisata jenis Bell 505 dengan nomor registrasi PK-WSP milik PT Whitesky Aviation dilaporkan jatuh di kawasan Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali pada Jumat (19/7/2024) siang.
Kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 14.33 WITA, tak lama setelah helikopter lepas landas dari helipad di Pecatu. Helikopter tersebut mengangkut 3 orang penumpang dan 2 orang kru.
Berdasarkan informasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), diduga kuat helikopter tersebut terlilit tali layangan saat terbang di ketinggian rendah. Hal ini menyebabkan baling-baling helikopter terjerat dan kehilangan kendali, sehingga jatuh di area tebing pantai Suluban.
Kronologi Kejadian Jatuhnya Helikopter
Menurut saksi mata, helikopter tersebut terlihat oleng dan kehilangan ketinggian secara tiba-tiba. Baling-baling helikopter juga terlihat berputar tidak normal sebelum akhirnya menabrak tebing.
Proses evakuasi korban berlangsung selama beberapa jam. Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, dan pihak terkait lainnya dikerahkan untuk mengevakuasi para korban.
Seluruh korban berhasil dievakuasi dengan selamat, meskipun beberapa di antaranya mengalami luka-luka. Pilot helikopter, co-pilot, dan dua orang penumpang mengalami luka ringan, sedangkan satu orang penumpang lainnya mengalami luka sedang.
Baca juga: Weekend Enaknya Ngapain? Quotes Anak Galau
Dugaan Penyebab dan Investigasi
KNKT telah menerjunkan tim investigasi untuk menyelidiki penyebab pasti kecelakaan ini. Dugaan awal mengarah pada tali layangan yang menjadi penyebab utama.
Tali layangan memang kerap menjadi bahaya bagi penerbangan, terutama di area pantai yang banyak diterbangi layangan.
Imbauan untuk Penerbang dan Masyarakat
Kecelakaan ini menjadi peringatan bagi para penerbang untuk selalu waspada terhadap bahaya tali layangan saat terbang di area padat penduduk.
Masyarakat juga diimbau untuk tidak bermain layangan di area penerbangan, terutama di sekitar pantai dan bandara.
Dampak Kecelakaan
Kecelakaan helikopter ini tidak hanya berdampak pada para korban, tetapi juga menimbulkan kerugian materi yang cukup besar.
Helikopter tersebut mengalami kerusakan parah dan kemungkinan besar tidak dapat diperbaiki lagi.
Kejadian ini juga berdampak pada industri pariwisata di Bali, khususnya di kawasan pantai Suluban.